Memahami (Lagi) Kasih Ibu

Kasih ibu kepada beta/ tak terhingga sepanjang masa// Hanya memberi/ tak harap kembali//Bagai sang surya menyinari dunia//

Demikian sebait lagu dipersembahkan sebagai bentuk penghormatan atas nama cinta, kasih dan sayang. Sebuah penghargaan atas keberadaan sosok yang bernama Ibu. Namun pasca kasus penjualan dan pembunuhan terhadap anak kandungnya sendiri seperti yang terjadi belakangan ini, masih pantaskah seorang Ibu disebut sebagai pahlawan bagi anak-anaknya?

Bagaimanapun juga, Ibu tetaplah seorang ibu. Apapun kesalahan dan perbuatannya, ini tak terbantahkan. Seorang Ibu merupakan wujud lain dari Tuhan yang turun sebagai “penyelamat” anak-anaknya. Saya sangat sepakat dengan hal ini. Karena sosok atau figur seorang Ibu merupakan sebuah perlambang tiga patah kata purba (cinta, kasih, sayang; meminjam istilah penyair Umbu Landu Paranggi).

Sementara di sisi lain, miris juga menyaksikan realita yang terjadi belakangan ini. Seorang Ibu begitu tega memanfaatkan anaknya. Seorang ibu begitu tega menjual anak kandungnya. Bahkan seorang Ibu begitu tega membunuh anak kandungnya, meskipun ia akhirnya turut “mendampingi kepergian” anaknya menghadap Sang Khaliq!

Begitulah, selalu ada dua sisi yang bertentangan dalam dunia ini (agama Hindu menyebutnya dengan istilah rwa bhineda). Hal ini pula berlaku juga atas keberadaan sosok yang bernama Ibu. Kesakralan kata Ibu dalam konteks kekinian seolah tengah dipertaruhkan. Masih layakkah Ibu dikatakan wujud lain dari Tuhan sendiri?

Layak! Jawaban tegas ini pasti akan saya lontarkan bila ada seseorang yang menanyakan hal ini. Bagi saya, sosok Ibu adalah kemuliaan itu sendiri. Jika kemudian ada perilaku yang (konon) menyimpang, seperti membunuh anaknya sendiri, saya pribadi menganggapnya sebagai bentuk lain dari sebuah “penyelamatan” yang dilakukan untuk anak-anaknya!

Apabila kemudian timbul lontaran sinis bahwa saya dapat berpendapat seperti itu karena tidak langsung mengalaminya, secara tegas pula akan saya jawab dengan sebuah proses hukum karma atau hukum sebab akibat. Saya percaya karma, seperti juga percaya akan reinkarnasi. Apapun yang dilakukan manusia dalam kehidupnya (baik di kehidupan sekarang maupun kehidupan yang lalu), pasti akan mendapat balasan setimpal sesuai dengan perilakunya.

Jika demikian adanya, apa yang dapat dipersalahkan dari perilaku seorang Ibu? Jika saya sepakat bahwa Ibu merupakan perwujudan lain dari Tuhan sendiri, maka tidak ada alasan untuk “menggugat” sosok Ibu. Karena bagi saya, itu sama artinya dengan mempertanyakan (lagi) kebesaran Tuhan.


Gambar diambil dari sini

Lihat Tulisan Lainnya:



38 komentar sahabat:

Anonim mengatakan...

jadi kangen nich, mo pulang ach ketemu ibu ku yang paling cantik sedunia...

Anonim mengatakan...

duhh... aku besok mudik mau ketemu ma ibuku hiks...kangen ibuku

Anonim mengatakan...

3333XXXX..nya

hmmm..bener2 deh postingan yang atu ini keren abis broooo..dari kata2 abis itu pikiran yang dilontarkan juga bagus..berani..salut neh..

bener bro..jangan pernah menggugat orang yang paling berjasa besar dalam kehidupan kita..apalgi sampai meragukannya..

"surga ada di telapak kaki ibu"

Firdaus Ariefatosa mengatakan...

menggugat ibu... digugat balik malah gak bisa bayar loh.. he..he..

makasih sudah ikut terus mengingatkan untuk selalu ingat..

Mike.... mengatakan...

kalo ada ibu tega buang anaknya..hhmmm..ibu juga manusia bro..he..he..

inicuma mengatakan...

nice posting wen, aku gak bisa komentar apa2 berat rasanya kehilangan seorang ibu, jadi teringat ibuku lagi.thanks wen

`.¨☆¨geLLy¨☆¨.´ mengatakan...

wuih kk'q wEN mank mantap PostiNgnya,,.. bagiku ibu adl sosok yg lembut N ^api kehidupan dalam hidup'q¤
namun jika ada ibu yg tega membunuh N membuang bayinya itu...mungkin karena khilaf...N moral org itu sendiri yg dach ancUr -_-'

Ibu ttplah sosok paling mulia di mataku..~_^
aku yayang Km bNgTt ibuku yayangg...

Anonim mengatakan...

entah kenapa bila baca sesuatu tentang ibu langsung berharap "semoga masih ada cukup waktu untuk membalas jasanya". eiiiit, bukan cemen lho, beneran. entah kenapa aku selalu merasa waktu semakin pendek-dek, sementara usia ibu makin tua..dan aku takut kehabisan waktu

laurencia mengatakan...

bagiku, yang kuanggap ibu tu nenek ku, karena dia yg udah besarin en rawat aku, smtr ibuku sdr menyia2kan dan membuang aku sejak lahir.
jd, bgku surga ada ditelapak kaki nenek.. dan bukan ibu

tp gimanapun, ada hikmah yg bs kuambil dr ini semua...

tuk jd ibu yg bertg jwb buat anakku

postingan yg bagus wewen..
ayo nulis en nulis lagi!

Anonim mengatakan...

ibu adalah sejenis mahkluk yang bila kita menjerit lapar. segera memberikan asupan makanan terbaik dr tubuhnya. ibu adalah serupa dengan pendongeng saat kita sulit tidur. sejenis filsuf yang bila kita menangis saat kalah berkelahi dengan lawan yang lebih besar sambil berkata:"seorang jagoan memang selalu kalah diwal perkelahian. tapi pasti menang di perkelahian yang menentukan" ibu adalah seorang manusia yang kita tinggalkan begitu saja saat kita telah menemukan cinta baru dari sebaya kita.
karenanya org menyebut motherland untuk tanah kelahiran. mother book untuk buku rujukan utama. Jadi Ibu tak selalu dimaknai biologis. seseorang menjadi ibu karena ikatan biologis.
duh, bahagianya saya punya ibu yang kebetulan ibu biologis saya. seandainya ibu saya seorang penjahat sekalipun. saya akan bekerja keras untuk mengumpulkan kecintaan saya. bukan apa2. tapi karena alasan saya tak mungkin membalas kebaikannya org yang melindungi saya disaat diawal mula kehidupan saya. saat dimana saya hanya serupa kromosom,embrio,daging lemah yang terus mengasupi dengan tanpa batas. saat dimana dinding rahimnya menjadi benteng perlindungan terbaik saya....

uNieQ mengatakan...

banyak kejadian yang memang klo menurut akal sehat qt sangat ga mungkin, tp toh betul2 terjadi.. itulah kekejaman dunia..

selalu ada sisi yang tidak terlihat ketika seseorang melakukan sesuatu, ntah itu baik ataupun buruk..

mgk si ibupun begitu..ada 1 alasan mengapa dy tega menjual anaknya..siapapun ga pernah tau.. hanya si Ibu dan Allah yang tau..biarlah menjadi rahasia mereka

yang jelas sy cukup beruntung memiliki ibu yang punya kasih sayang tiada batas...

Anonim mengatakan...

bagiku ibu tuh segalanya deh... lebih berharga dari apapun juga...
aku sayang banget ma ibuku...

Enhal mengatakan...

Kasih sayang merupakan sebuah hal yang tidak bisa diperjualbelikan, tidak bisa ditawar2, kasih merupakan sebuah untaian harapan terhadap seseorang dan kasih sayang merupakan sebuah sinar hati yang datang dari sebuah ketulusan..

Gun mengatakan...

Bener-Bener sebuah posting yang begitu dalam..jadi terharu nih Wen..
J=O-V-I-E

Kristina Dian Safitry mengatakan...

kucintai ibu melebihi cinta diri sendiri

kukasihi ibuku melebihi kasiku terhadap kekasih

karena...ibuku baik adanya.

Anonim mengatakan...

setuju banget dengan komang.
meskipun kami sering sekali bertengkar karena halhal kecil, atau saling memaksakan pendapat masingmasing, entah kenapa bila baca sesuatu tentang ibu langsung berharap "semoga masih ada cukup waktu untuk membalas jasanya".
ya, balas jasa.
walaupun kata itu tak pernah sekalipun terucap dari bibirnya.
entah kenapa aku juga selalu merasa waktu untuk bisa membahagiakannya semakin pendek, sementara usia ibu makin tua..dan aku takut kehabisan waktu.
takut sekali..

dee mengatakan...

alhamdulillah saya punya ibu yang berhati sangat mulia. kasih sayang dan perhatiannya ga pernah habis untuk anak2nya yang udah pada gede2 ini. saya sayang bgt sm ibu saya.. ga tau gmn rasanya hidup tanpa dia.. huhuhuuuu jd kangen sm ibu deh, saya udah lama ga pulang.. :((

Rofie mengatakan...

jadi sedih nih gw bro.... ibu gw dah jauh bgt huhuhuhuhu........

Anonim mengatakan...

Ibu :( Aku langsung teringat ibuku.. brarti kalo nggak baca postingan, aku nggak inget ya? :) I love you ibuk....

most-crazy mengatakan...

Aq Jadi Inget Emakq Di rumah...Gi Paen Beliau sekarang Ya??? Sebelum Aq Gila Aq Sangat Di sayang....Namun Setelah aq Gila Beliau Masih Tetap Menyayangiq....He...Ibu Yang Baek....Setiap Pagi Menelponq Hanya Bilang "Hey Bangun Udah Siang" Kadang Males Juga Di Bangunin Pagi2 Tapi Itulah Ibuq...Yang Tidak suka Melihat Anaknya Bangun Jam 2 Sore ( Sekedar Catatan Aq Dan Ibukq Kini Terpisah Jarak 120 KM )

Anonim mengatakan...

klo yg berbuat kejem gitu...itu namanya bukan ibu... yg namanya ibu tuh pasti sayang ama anaknya.... gimana menurut elo bro?

Anonim mengatakan...

Pada suatu hari aku pernah bertanya pada ayah:
Adakah orang yang selalu mencintai walau telah dilukai, mengasihi walau telah dikhianati, dan menyayangi walau telah disakiti?
Lalu ayah menjawab:
- Kekasihmu yang akan mencintaimu walau kamu telah melukai ...
- istrimu yang akan mengasihimu, walau kamu telah mengkhianati ...dan
- Ibumu yang akan menyayangimu, walau kamu telah menyakiti ...

wendra wijaya mengatakan...

@Masenchipz> Seperti yg saya tulis, ibu tetaplah ibu, seburuk apapun dia (secara biologis)..

Anonim mengatakan...

ibu,,3 huruf yang melingkupi seluruh duniaku. sudah bisakan kita membalas kasih ibu? jikapun cara yang ditempuh seorang ibu terkesan bertentangan dengan pendapat kita, mungkin hanya caranya saja..intinya adalah ibu pasti menyayangi dan mencintai anaknya sepenuh hati :)

diana bochiel mengatakan...

hohooooo jadi inget semalem berantem ma ibuuu...abis ngeselin juga siii tiap hari maki makiiiiii mulu heran
tapi aku tetep sayang ibu kok...
hehehehe

Ngatini mengatakan...

aku gak punya ibu..tapi punya makder..makder ku cuma ibu rumah tangga, kadang baju nya gak matching, selera nya katrok, kurang bergaul, dll.. tapi aku tetep sayang makderku, kalo pas lagi melankolis aku pasti kangen nya ke makder..hhh..biarrpun aku sering galak, gak sopan dan kesel sama makder..tetep aja aku gak berani ngebayangin kalo ak kehilangan dia....*HUWAAAAA...SUMPAH MAU NANIS...MAMAKKKKK!! AI LEP YU!!!

Anonim mengatakan...

hoho, ibu ya ibu, tuhan ya tuhan. kita ga punya alesan untuk mempertanyakan kebesaran tuhan..

ipam nugroho mengatakan...

bagaimanapun kesalahan yang dilakukan sang ibu kita sebagai anak patut dan wajib mendoakannya

Nana mengatakan...

ikutan nyanyi aja deeehhhh......

tetes peluhnya dekat(ato lekat ya?) penuh cinta......
gerak langkahnya...
bahasa tubuhnya....
sarat sinar kasih...
ibu.....merawat tanpa pamrih....
selamanya......

mamaaakk......

I Ketut Riasmaja mengatakan...

Kasih, cinta, jasa, dan seluruh pengorbanan ibu kepada anaknya tidak akan pernah lunas terbayarkan.. sungguh agung sosok seorang ibu..

*I love you mom..*

tyasjetra mengatakan...

my mamah is de best for me..
semoga masih diberikan kesempatan dan kemampuan untuk membahagiakan mamahku.. amin..

Anonim mengatakan...

kasih ibu sepanjang hayat dan kasih tuhan sepanjang masa, oleh karenanya kasih itu harus selalu dijaga kapanpun dan dimanapun kita berada

Posting Komentar

 
Wendra Wijaya

Buat Lencana Anda