Dilema Tak Berkesudahan (Percakapan Imajiner dengan Tuhan)

Bom masih saja membumihanguskan daratan Palestina. Sementara di Indonesia, permasalahan akut yang dihadapi masyarakat Sidoarjo terus merengsek menuntut penyelesaiannya. Para pejuang kemerdekaan seketika was-was karena akan kehilangan kenyamanan di rumah tuanya Belum lagi keberadaan oknum yang mengatasnamakan Tuhan untuk kepentingan kelompoknya sendiri. Ah, ini hanya segelintir peristiwa saja. Tuhan, kamu dimana? Tidakkah Kau pernah mencoba menghentikan tragedi kemanusiaan ini dengan kekuasaanMu?

Di sebuah gubuk sederhana, aku berkesempatan bertemu Tuhan. Kami berbincang hingga larut malam. Membiarkan berbagai tragedi terus saja terjadi di depanNya, di belakangNya, bahkan di dalam diriNya.

Selama ini Engkau dimana? Tidakkah Kau tahu berapa banyak permasalahan yang terjadi belakangan ini?
Aku tidak kemana-mana, tapi ada di mana-mana. Persoalan terlampau banyak. Aku tak mampu menyelesaikannya sendiri!

Ada apa ini? Apakah Engkau telah kehilangan semangatMu?
Bukan begitu. Aku selalu diburu waktu. Aku terlampau lelah untuk menyelesaikan semuanya. Bahkan, bom-bom itu begitu cepat menghunjam Palestina. Aku terlambat! Di saat yang bersamaan, seketika itu juga, timbul persoalan lain di belahan bumi lain bernama Sidoarjo. Lumpur terus saja menyembur. Menumpahkan lumpur panas yang mengubah dataran menjadi lautan lumpur.

Hmmmm….
Aku begitu sibuk memberi jalan bagi pengungsi-pengungsi di Sidoarjo. Sampai-sampai, Aku tak punya waktu lagi ikut memantau situasi politik demokrasi di Indonesia menjelang Pemilu 2009 ini. Ah, Aku belum tahu apakah prosesnya telah berjalan lancar, dengan landasan demokrasi yang telah mereka sepakati atau tidak.

Kenapa Engkau tak memantaunya sekarang? Bukankah Pemilu masih cukup jauh? Jadi, masih ada sisa waktu, bukan?
Sudahlah, biarkan saja! Aku merasa kekuasaan mereka (penguasa negeri) telah melebihi kekuasaanKu sendiri. Mereka tak pernah menggubrisku lagi. Jadi untuk apa Aku ke sana? Toh, semuanya akan tetap sama. Lebih baik Aku berada di tempat lain.

Tahukah kamu? Beberapa hari ini Aku berada di Beijing, Cina. Menyaksikan para atlet bertanding dengan sportifnya. Ah, ternyata ganda putra Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan, meraih medali emas di Olimpiade itu. Tetapi di sana, Aku pun tak dapat tenang.

Lho kenapa? Tidakkah Engkau menikmati keberadaanMu?
Seharusnya! Tetapi masalah demi masalah di tiap belahan dunia ini terus saja membayang di pikiranKu. Aku kepikiran Pemilu di USA. Aku (masih) kepikiran perang di Palestina. Aku kepikiran anak-anakKu yang kelaparan di Ethiopia. Aku kepikiran anak-anak yang pura-pura membelaKu di Indonesia. Ah, situasi di dunia memang sedang panas. Bahkan melebihi global warming yang katanya menjadi ancaman utama anak-anakKu di dunia ini.

Kenapa Engkau menganggap anak-anak yang membelaMu di Indonesia itu hanya berpura-pura? Bukankah seharusnya Engkau senang bahwa masih ada yang ingat padaMu?
Hahahahahaaaaa.… Bagaimana Aku bisa senang? Aku suka mereka membelaKu. Aku senang mereka peduli kepada saudara-saudaranya di dunia yang (menurut mereka) tidak berada di jalanKu.

Lantas?
Aku hanya menyayangkan sikap mereka saja. Mereka selalu membawa-bawa namaKu agar keberadaannya diakui. Lihatlah sendiri, bagaimana mereka membawa-bawa pentungan untuk “mengingatkan” saudaranya sholat. Lihatlah, bagaimana mereka “meledakkan” Bali karena saudara-saudara jauhnya menggunakan pakaian setengah telanjang .

Lihatlah juga, bagaimana mereka menganggap bahwa membunuh pengikut aliran Ahmadiyah adalah halal. Aku tak habis pikir dengan kelakuan mereka. Apa yang telah meracuni hati anak-anakKu hingga mampu berbuat seperti itu. Sudahlah, biarkan saja…

*****

Kami tertawa bersama. Sementara di Palestina, seorang Ibu masih tetap tetap waspada terhadap bisingnya suara senapan mesin, suara tangis mengenaskan anak-anak dan suara pawai panser yang siap menghancurkan rumahnya kapan saja. Masyarakat Sidoarjo masih dibuat kebingungan dengan fenomena yang terjadi di rumahnya. Kelompok yang mengatasnamakan Tuhan masih saja memburu saudara-saudaranya sendiri yang tak sepaham dengan mereka.

Kami hanya bisa tertawa seraya menyaksikan berbagai tragedi yang datang silih berganti itu. Sebuah dilema tak berkesudahan yang terjadi di setiap belahan dunia ini.

Terinspirasi dari esay "Ngomongin Tuhan"

Lihat Tulisan Lainnya:



58 komentar sahabat:

Anonim mengatakan...

Baca dulu yachh ...harus ditinau dari sudut mata yang mana ...

Jatmiko Dwi Antoro mengatakan...

Keduaxx....semoga kita bisa mengambil hikmah dari segala cobaanNya

cahpesisiran mengatakan...

kali ini comment ku 'ketiga.. *telat, ga jadi pertamax deh*' itu aja deh.. :)

tyasjetra mengatakan...

Tuhan ada dimana2.. tidak kemana2..
Tuhan tidak akan terlampau lelah untuk menyelesaikan semuanya..
Tuhan tidak akan terlalu sibuk untuk melakukan sesuatu..
Tuhan tidak akan merasa rugi bila kita para manusia tidak menggubrisnya..
Kitalah yang akan rugi..
Kitalah yang membutuhkan Tuhan..
Andai kita sadar akan hal itu..

Anonim mengatakan...

Tuhan ga pernah tertidur
Tuhan ga pernah terlalai
Tuhan ada di setiap hembusan angin
dan dalam hangatnya sinar mentari
Kita yang harus peka akan kehadiranNya.

Azwar mengatakan...

cobaan datang kapanpun dan dimanapun kita berada, Kita tak dapat mengelaknya. Hanya doa dan sabar yang mampu mengobati serta keinginan untuk bangkit.

Anonim mengatakan...

Tuhan memiliki definisi sesuatu yang disembah dan diyakini kebenaran, serta keberadaannya. Dengan kata lain banyak sekali Tuhan yang disembah oleh manusia, diantaranya kedudukan dan harta. Mereka selama 24 jam selalu berpikir tentang bagaimana cara memperoleh kedudukan dan harta, dengan berbagai cara...

Inilah yang membuat mereka semakin jauh dari TuhanNYA. Nahhhhh ...oleh karena itu jiwa-jiwa mereka pun ikut menjauh juga dar TuhanNYA....

Mereka yang jiwa-jiwanya semakin jauh dari TuhanNYA akan lebih menonjolkan sifat kehewanannya dan jika itu terus berlanjut, maka mereka akan semakin buta dan terlihat bodoh...

Bagi Tuhan, seandainya manusia sudah tidak ada lagi yang bersujut, berdoa dan menyembah padaNYA, bukan berarti Ia akan berhenti jadi Tuhan ...

Anonim mengatakan...

wah baru kali ini nech gw baca artikel yang bener kgk ngerti apa maksudnya.. hehe
btw, klo ketemu lg ama tuhan gw pesen 1 tiket buat ke sorga ya..

Anonim mengatakan...

mungkin komentar saya ini tidak ada hubungannya dengan Postingan anda tapi saya KAPANPU mau mengucapkan selamat untuk WENRA WIDJAYA karena telah memenangkan KOMPETISI UJI NYALI dari ANDIMUJAHIDIN, sukses selalu buat wenra dan tetap semangat memuntahkan pekiran 2x keren-nya

wendra wijaya mengatakan...

@ Deantoro Miko > Amin..
@ Cah pesisiran > Ada2 aja, heeeee..
@ tyas dan Caroline Sutrisno > Sayangnya gak semua paham ini mbak, hehee..
@ Erwin > Gak juga mas.. cuma mencoba memuntahkan pikiran aja, heheee..
@ Mike > Klo mo ngomong ma Tuhan juga harus bikin janji lewan saya dulu bro, hehee..
@ Kapanpun > Mantap.. ada satu tambahan lagi; YAKIN!
@ Abang > Hahaaa.. bener tuh bang. Manusialah yang tidak akan menjadi manusia lagi, hihiii..
@ Benny > Tiketnya dah hbis bro, heheee...
*ayo baca yg lebih serius..

most-crazy mengatakan...

Komentator Ke empat Ratus Tujuh Puluh Tiga.....Wah Gue tahu jawabanya....Tuhan Gi Sibuk merhatiin gue Ngeblog Kayaknya....Niy ada Di samping Gw....( Tuhan MaafKan Aq Yang Lancang Ini) Tapi Aq Yakin BELIAU Bener2 Sedeng Merhatiin Aq...Kayaknya Malah Maw Ikutan Daftar Google Adsense Biar dapet Dolar Trus Maw Di Sumbangin Ke Etiopia

Anonim mengatakan...

wen aku ndak bisa komentar apa-apa, aku hanya besa tertegun setelah membaca postingan ini, salut wen sangat bagus kata-katanya.aku cuma bisa ambil hikmah aja dari postingan ini. itu aja ya wen komentarku.

Anonim mengatakan...

Semoga Tuhan nya wendra mau bantu kita ayng dalam kesulitan ya...he he he

Mama Shahira dan Syafiq mengatakan...

Tuhan.. Engkau tau apa yang terbaik buat umatmu.. Apakah semua keadaan ini merupakan hukuman-Mu terhadap umat-Mu yang telah semakin jauh dari-Mu..?

Kristina Dian Safitry mengatakan...

aku juga sempet berbincang dengan DIA di tempat itu pada mei lalu. dan aku meminta pada padaNYA, agar menjaga hatiku supaya tak silau akan gemerlap dunia.

Anonim mengatakan...

wah menarik nih wen, topik tuhan memang selalu menarik bagiku yang tengah 'berusaha merasakan' kehadiran tuhan dalam diri ini.

Bagi seorang ahli agama, ‘tuhan’ mungkin dipersepsikan sebagai suatu zat maha agung yang tak terjabarkan yang mencipta segala yang ada di muka bumi ini dan menggariskan garis-garis nasib siapapun yang ada di sini.oleh karenanya ia harus disembah dan diagungkan. Tapi mungkin bagi seorang ilmuwan, ‘tuhan’ tak ubahnya hanyalah sebuah tokoh rekaan yang diciptakan sendiri oleh manusia yang mempunyai keterbatasan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dihadapi dalam kehidupan ini seperti bumi yang muncul dari ledakan bintang. Dan tak menutup kemungkinan obyek yang sama juga akan menghasilkan kisah yang berbeda jika yang melihatnya adalah seorang ahli filsafat.

menurutku, 'tuhan’ adalah sebuah kebenaran hakiki yang bersemayam jauh di keheningan masing-masing individu yang bisa dijadikan refleksi dalam betingkah laku, dan bukan sekedar sebagai zat maha agung pencipta segala rupa yang menggariskan tiap-tiap jalan kehidupan bagi tiap-tiap makhluknya. ‘tuhan’ adalah sesuatu yang ada ‘di dalam’, dan oleh karena itu kita jadi selalu lebih berhati-hati dalam bertindak. dan apa yang kita lakukan akan berada dalam jalurnya

wen, untuk hal ini aku cocok dengan pendapat seorang blogger yang ber-id lintanglanang, kalau ada waktu datanglah di http://lintanglanang.blogspot.com/2007/10/sedikit-menalar-tuhan.html

oh iya, aku sisipkan satu pertanyaan, kira kira tuhan menciptakan apa ya sebelum ia menciptakan alam? coba jawab ya, PR buatmu...:)

tetep semangat berpikir, karena yang membuat manusia itu adalah 'manusia' adalah karena ia berpikir, trus muntahkan pikiranmu *duh, malah copy paste kamu wen hehe*

ebleh 182, Indonesia blogger mengatakan...

TUhan tidak akan kemana-mana. Tuhan itu ada kalau kita percaya keberadaannya.

Riri mengatakan...

Wah...Tuhan enggak pernah ninggalin kita, kita-lah yg sering meninggalkannya.. apalagi kalau lagi senang padahal banyak saudara kita susah.. ya wen?

Anonim mengatakan...

Hmmmh.... Tuhan selalu bersama kita.... Dia tidak pernah lelah ataupun sibuk dengan segala sesuatu di dunia ini.
Bencana di dunia ini diakibatkan oleh ulah manusia sendiri.... tanah longsor, banjir, bom, peperangan, apalah itu kalau tidak ulah manusia...

Indah mengatakan...

Beliau Maha mendengar dan Maha mengetahui..apa yang terjadi diambil hikmahnya.semua sudah diatur olehNYA...mencobalah untuk menerima dan jangan berburuk sangka....semakin dekat denganNYA semakin kita tahu maksudNYA

Anonim mengatakan...

bukankah adanya cobaan itu membuat manusia semakin dekat dengan-Nya ? :)

Anonim mengatakan...

Tuhan ga pernah tidur,
Tuhan ga pernah tutup mata,
Tuhan ga pernah tutup telinga..
Tuhan g pernah cuek,,
Tapi kita lah yang selalu tidur ketika Tuhan bersama kita,,
selalu tutup mata Ketika Tuhan datng.
selalu tutup telinga ketika Tuhan panggil,,
dan selalu cuek akan perintah dan kemauan Tuhan tapi kita terus menuntun tanpa sadar kalau Tuhan ga pernah menuntut,, dia hanya memberitahu jalan mana yang benar,,,

PICIK dan MUNAFIK jika MENYALAHKAN TUHAN

Miss G mengatakan...

TUHAN itu TUHAN, kita sudah 'rusak' sejak kejatuhan, sejak itu kita sudah memilih untuk hidup independen, tidak bergantung sepenuhnya kepadaNya, maka kalau saat ini kita tidak mampu untuk mengerti MENGAPA, itu bukan sesuatu yg aneh, sbb mmg bukan tugas kita untuk mengetahui mengapa, tugas kita adalah percaya dan dengan iman itu bergerak untuk memperbaiki apa yg 'rusak' sesuai dengan kemampuan kita, sebab bumi ini dan kita yg hanya zat ini, mmg tidak abadi dan tidak punya harapan kecuali oleh anugerah...

Keep asking, keep searching, you will finally find HIM (^_^) dan hanya Dia.

Fajar Indra mengatakan...

Seorang yahudi (dahulu) pernah berkata, "Tuhan, mengapa engkau tinggalkan diriku."

lantas (menurut mereka) tuhan berkata demikian, "Tidak, Aku tak pernah tinggalkan dirimu, ketika Aku berpaling, itu karena Aku tak tega melihat siksaan yang menerpamu."

well, saya tak berbicara kebenaran tentang sejarah, tapi dari kutipan diatas (yang juga ada di sebuah kitab), disimpulkan bahwa Tuhan takkan pernah meninggalkan manusia.

--tulisan bagus bro, untuk bahan renungan--

^_^

ipam nugroho mengatakan...

manusia punya berbagai cara untuk berbicara dengan Tuhannya, dan Sang Pencipta selalu mendengarkan apa yang diucapkan ummatNya.

laurencia mengatakan...

Tuhan itu Tuhan ..
Dia tau yang terbaik buat masing2 kita.
Kadang, Dia tidak dapat dimengerti ..
tetapi 1 hal yang aku tau pasti..
kehendakNya itu yang terbaik, walaupun apa yang kita lihat, kita rasa ...sniff sniff banget..

GBy Wewen ..

brainwashed mengatakan...

gw juga sering ngobrol sama om han (sapaan akrab gw dgn tuhan). Suatu waktu ketika gw sedang trading dan butuh masukan darinya,

gw bilang: "om han, menurut om kira-kira arah trend HKSI(hong kong spot index) sekarang mau kemana?masih bisa turun lagi atau balik arah?"

om han bilang: "hadddooooohhh jgn tanyain itu donk plis, gw juga ga tau mau ke arah mana.. klo gw taunya cm urusan surga-neraka.."
tuhan pun ga tau akan kemana arah pergerakan pasar.. :(

Anonim mengatakan...

manusia yg beriman pasti mendapat cobaan.. jadi sabarlah bro... innallaha mahashobirin

Budi mengatakan...

ambil hikmahnya dari semua tragedi yang ada di dunia.. tuhan pasti punya rencana di balik semua itu.. :)

salam kenal bro..kunjungan perdana nih

Subagya mengatakan...

"Tuhan memiliki definisi sesuatu yang disembah dan diyakini kebenaran, serta keberadaannya. Dengan kata lain banyak sekali Tuhan yang disembah oleh manusia, diantaranya kedudukan dan harta. Mereka selama 24 jam selalu berpikir tentang bagaimana cara memperoleh kedudukan dan harta, dengan berbagai cara..." >>> @ abang> sangat menyentuh hati ane niih.
Tuhan masih memperhatikan hamba-hambaNya kok , kita masih bisa bernafas, makan, minum, tertawa, sedih, masih bisa marah terus masih bisa tinggal di bumi ini. Hanya hamba-hambaNya kok yang semakin menjauh dan merusak bumi ini.

adinda andi anas mengatakan...

Tuhan ga pernah kemana-mana, cuma manusia yang suka berbuat kerusakan dan lupa sama Tuhan, giliran dikasih cobaan langsung deh nyalahin Tuhan *mungkin saya juga termasuk orang yg kaya gitu :( *

Anonim mengatakan...

Wah wah...Tuhan yang sampeyan ajak ngobrol itu terlalu lemah kayaknya, mari saya kenalkan Tuhan saya yang Maha segalanya, Tuhan saya gak pernah terlalu lemah, Tuhan saya gak pernah over sibuk, dan Tuhan saya juga gak pernah nglokro merasa di saingi kekauasannya...
Saya juga sering dialog dengan Tuhan saya, nanti deh saya salamin ke Tuhan saya...hehehe

Anonim mengatakan...

semua berhubungan dengan teory bperubahan sosial.. kedamainan itu ada justru di saat kita tahu akan kesengsaraan dan penderitaan, dan begitu sebaliknya. yah ini adalah bentuk dari horminisasi kehidupan. titik kesimbangan.. .

Anonim mengatakan...

Rencana Tuhan memang tidak bisa langsung ditebak hikmahnya. It's such a mistery

Unknown mengatakan...

hati-hati mengucapkan kata TUHAN, hanya sekali boleh diucapkan. Karena Ia hanya satu. Jika berulang-ulang, itu tidak baik.

Anonim mengatakan...

apa yang ada di pikiranmu bro..??

bagaimana caramu berpikir bisa sampai seperti ini..??

salut buatmu bro..!!!

*RAHAJENG SARENG SINAMIAN*

diana bochiel mengatakan...

adoooooooooh...postingannya berat bgt..
mls ah..hehehehe
apa kbr wendra?
duh makin gag jelas aja gw...
mangap2...iya dah keluar dari sini..hehehe

`.¨☆¨geLLy¨☆¨.´ mengatakan...

aku jd ingn pilm kemarin kak ttng Tuhan2 gtz....
kematian adalah takdir
doa N iktiar yang berjalan di dunia ini,N seperti itulah kehidupaN

Laura Dame Rosa mengatakan...

kalau mnrt saya ,
Tuhan itu ada di hati setiap umatNya :)
Dia selalu mendengar doa anakanakNya .
"segala kekuatan dapat kutanggung dlm Dia yg mmberi kekuatan kepadaku" ~filipi4:13

*maaf kalau pndapat sy salah . no offnse :))

Anonim mengatakan...

Bung maaf saya tidak bisa koment apa-apa..saya hanya bisa tertegun membaca artikel ini dan mebacanya sampai 3 kali..saya hanya bisa tertegun

Anonim mengatakan...

@ Semuanya > Sebelum memposting artikel ini, saya sadar akan berbagai pandangan teman-teman (positif dan negatif) tentang sosok Tuhan dalam diri saya. Sungguh, saya sangat menyadari semua itu..

Di dalam postingan ini, saya tak hendak menghujat Tuhan. Saya tak hendak merendahkan Tuhan. Saya tak hendak meragukan segala kekuasaan atas segala yang diciptakanNya..

Di sini, saya hanya ingin mengajak teman-teman berpikir, merenungkan kembali apa yang sudah dilakukan di dunia ini. Saya ingin mengajak teman-teman merenungkan kembali perjalanan yang sedang dijalani..

Saya juga minta maaf atas (mungkin) ketersinggungan atas artikel ini.

Satu hal yang perlu dicatat, ada kalanya kulit luar tidaklah dapat sepenuhnya mencerminkan isi di dalamnya. Sama seperti artikel ini, juga harus dikupas untuk memahami isi di dalamnya..

Salam

Anonim mengatakan...

Tuhan memang berada di mana-mana. Namun cobaan terus saja berdatangan. Mungkin sebenarnya, Tuhan ingin menguji kesabaran kita dan bersyukur atau tidakkah kita terhadap rezeki yang IA berikan.

Revarius mengatakan...

aduh berat banget nih bobotnya ga bisa sekali di cerna nih tulisan tentang tuhan ini. kata katanya sangat mendalam... salam kenal ya mas. headernya mantap abis

JoVie mengatakan...

Memang..kita sebagai manusia sering merasa menjadi Tuhan, dalam artian "menghakimi" sesuatu semau kita tanpa mengikuti peraturan Yang Maha Kuasa yang Berhak Lebih Melakukan Sesuatu.....

Itulah egoisnya kita...Kurang menghargai keberadaan Tuhan dan hanya menjadikan Egoisme dan hawa nafsu sebagai Tuhan....
========================================
gitu kan Maksudnya Wendra? ayo jawab lhoo..
Koment pamungkas soalnya nih..hehe

Anonim mengatakan...

Tuhan adalah Hantu (di kala kita salah sebut/ berulang-ulang), beitupula Hantu adalah kesejatian dari Tuhan, mereka telah lama menjadi sahabat karib bahkan di setiap kesempatan mereka pun sering berunding tentu saja dengan topik yang mesti berbeda dan seru!!, karena menurut mereka sesuatu itu berarti apabila kesejatiannya segala kejadiannya mesti harus HOTTT Githuuu,,??

Maka jangan heran apabila di Palestina, dua kekuatan bertempur utnuk menunjukkan bahwa mereka yang terbaik. Dan herannya, mungkin sudah kodratnya, yang baik kerap di sebut Tuhan selalu di unggulkan dan yang jahat sering di bilang Hantu selalu di hina dan di nomor duakan hehe kacian dech lhoo ...Tentu saja di menangkan oleh pihak yang baik yakni TUHAN.

Di Sebuah lapangan tepatnya di daerah Sidoarjo Jawa Timur, juga Tuhan berunding dengan sosok kembarannya Hantu, mereka mendiskusikan agar di daerah itu ada berita menarik dan sifatnya seolah-olah kejadian tersebut terlihat tiada berkesudahan..., maka di sepakati, si Hantu meletuskan lumpur dari perut Bumi, dan tentu saja Tuhan menyaksikan kejadian itu dengan senyuman terkulum puassss, (sabar, sabar dan sabar, Toh nantinya Aku akan turun tangan untuk membantu kalian..)," ujar Tuhan kepada umatNya.

Menurut kebiasaan, Tuhan memang tidak pernah mencoba menghentikan tragedi kemanusiaan ini dengan kekuasaanNya, Kenapa?, ya karena Hitam Putih itu harus seiring sejalan, guna memajukan dan menngejewantahkan peradaban itu sendiri...!!

wendra wijaya mengatakan...

@ Ridho > Yupz.. mantap boz.
@ Revarius > SEmangat aja dech, hehee.. salam kenal juga. Header itu hadiah dari seorang sahabat..
@ Arjuna > Hahahaa.. pikiran gila lagi nie.. itu mantap boz.. teruslah berpikir, heheee

************************************************

@ JoVie > Hahahahaa... bener banget mbak. Mantap!!!

Mari kita renungkan kembali. Perilaku manusia dalam konteks kekinian semakin jauh dari sifat2 kemanusiaannya. Manusia cenderung bersikap seperti Tuhan. Namun sayangnya, sifat2 Tuhan disini lebih mengarah pada wilayah kekuasaan yang mengaburkan pandangan kita sebagai manusia.

Kekuasaan seringkali diartikan sebagai sebuah "penghargaan". Padahal sejatinya, kekuasaan tidaklah lebih dari sebuah amanat, tugas besar yang sangat berat. Bahkan, perilaku-perilaku kekuasaan yang ditunjukkan, justru (cenderung) terkesan lebih besar dari kekuasaan Tuhan sendiri.

Intinya, tulisan ini merupakan sebuah renungan kita (saya) atas segala perilaku negatif manusia yang saat ini didominasi oleh faktor duniawi seperti kekuasaan, menghambakan benda/harta, hingga kesombongan (mengaku diri paling benar), yang membuat manusia kehilangan nilai-nilai kemanusiaannya.

Saya sengaja menampilkan "karakter" Tuhan yang lemah di sini. Ini semata-mata menjadi perlambang bahwa penghargaan kita terhadap kebesaran Tuhan (bukan agama) semakin memudar. "Karakter" Tuhan yang lemah ini merupakan sebuah perlambang; MATINYA NILAI-NILAI KEMANUSIAAN di dalam diri manusia!!!

Tak perlulah saya memberikan contoh atas fenomena ini karena saya yakin teman2 lebih tahu dari saya.

*****

Sekali lagi saya mohon maaf jika teman-teman merasa sangat risih atau tersinggung ketika membaca artikel ini.

Salam

JoVie mengatakan...

Iya bener Wen...Jovie juga ngerti kok maksudnya..cuma kadang orang2 hanya memvonis dari luarnya aja..yakni ngerasa ada titik lemah Tuhan padahal tulisanmu ini Tuhan hanya sebagai "cover" aja, dan gak bermaksud macem2...
kalo dipahami artinya dan di baca bener2 sebenernya artinya dalam banget, kayak tulisanmu yang ttg Ryan itu...
thx Wen..

Anonim mengatakan...

waaa..tulisanna berat sekali :D tapi emang bener.. Tuhan itu ada dimana-mana..Tuhan tahu lo.. dan pernah berpikir nggak kalo kita tu terkadang menyedihkan hati Tuhan?dengan berbuat yang nggak bener, yang saling nyakitin, yang jadi manusia jahat,bukankah Tuhan nyiptakan kita untuk berbuat kebaikan?sigh.. yah yang jelas dunia semakin jahat..

Anonim mengatakan...

ngomongin tuhan ya??hemm..

entah kenapa tuhan tidak pernah ada dalam pikiran saiah...

karena saiah tidak tahu bagaimana wujud tuhan yang sebenarnya..

tapi saiah hanya bisa merasakannya di hati saiah,,karena hati tidak perlu definisi tentang tuhan..hati hanya perlu merasakan kalau tuhan itu ada...

dan percaya kalau tuhan itu ada...

percaya tuhan, saiah juga percaya kalo yang sedang kita alami sekarang adalah yang terbaik yang bisa kita terima dari DIA yang tidak pernah tertidur...

Tergantung bagaimana sudut pandang kita memandangnya...

mungkin sebagai bahan inspirasi sajah,,saiah pernah nonton film bruce almighty dan evan almighty, disana terdapat sesuatu yang tidak bisa di deskripsikan dengan kata-kata mengenai tuhan itu sendiri..hehehe...entahlah..


Owya,,salam kenal om wendra,..hehe..

Posting Komentar

 
Wendra Wijaya

Buat Lencana Anda