Pesan Cinta Kepada….

Saya hanya ingin menjumpai anda, meski hanya melalui pesan singkat ini. Karena ada sesuatu yang sama sekali tak saya pahami. Apa yang tersisa hari ini? Di tiap pojok kota ini, seringkali saya bersua dengan kisah-kisah tentang kegetiran. Hati ini terlalu lemah mendengar rintihan itu. Suaranya! Ya, suara-suara itu bahkan jauh lebih dahsyat dari sekedar perayaan 17-an. Ataukah suara-suara itu justru menjelma bisik di telinga anda?

Sudahlah! Sepertinya negeri ini memang telah dibangun dengan kegetiran. Pondasinya demikian rapuh oleh berbagai berita kemalangan. Lihatlah bagaimana bangsa kita menjadi olok-olokan bangsa lain. Lihatlah bagaimana nasib semakin tak pasti. Lihatlah pula, cemara tampak lesu di tengah taman beton yang menghias negeri ini. Salahkah saya jika kembali ingin mempertanyakan, apakah suara-suara itu memang benar-benar menjelma bisik di telinga anda?

Ijinkanlah sesekali saya menjumpai anda. Menyapa anda melalui jerit tangis, rintihan anak-anak anda. Tahukah anda berapa banyak anak-anak yang telah membuat bangga bangsa ini? Begitu banyaknya, tapi  di rumah sendiri justru dicampakkan. Apakah anda telah lupa bahwa kamilah pemilik kedaulatan negeri ini? Bahwa kami adalah tuan di negeri ini!

Ah, bodohnya! Maafkan saya atas kelancangan ini. Saya tak hendak meragukan segala usaha anda untuk membangun peradaban bangsa ini. Tentu saja anda sudah banyak mendengar berbagai keluh anak-anakmu. Terlalu sering, bahkan. Hingga anda terlupa, masalah masih saja enggan beranjak. Mungkin, anda sendiri tak dapat tidur nyenyak di istana megah itu. Atau jangan-jangan, anda cemburu melihat kami yang terbiasa tidur pulas meski beratap langit duka yang masih menggelayut ramah di atas kepala kami.

Lihat Tulisan Lainnya:



65 komentar sahabat:

Anonim mengatakan...

tetapi kita harus optimis bahwa indonesia akan menjadi super power,, sebab seperti soekarno mengatakan..kita tidak ingin menjadi bangsa dalam kita ramayana..dalam kita itu diceritakan ada suatu negeri dinegeri itu,,tidak ada senang yang teralalu, tidak susah yang terlalu adem, tenang..dan kita tidak ingin menjadi seperti itu,,,kita ingin menjadi bangsa yang setiap hari diterpa dengan masalah, sehingga kita bisa menjadi bangsa yang besar....

Kristina Dian Safitry mengatakan...

suara mereka mungkin akan sama dengan suara kita. hanya desiran angin laut, yang didengar penguasa tanpa telingga.*kalo gak nyambung tolong disambungin wen,he..he...*

Anonim mengatakan...

makanya banyak yang memutuskan pindah ke LN gara2 disana lebih dijamin kehidupannya..

Riri mengatakan...

ya..mungkin nasib bangsa ini begini sekarang..ayo siapa yang mau maju mendengarkan jeritan.....

Anonim mengatakan...

sulit merubah indonesia soalnya banyakan yang menganut paham instant society...pokoknya orang indonesia gak suka kerja keras..pengennya serba instant

Anonim mengatakan...

Dulu kita memang terkenal sebagai macan asia. Tapi sekarang kita adalah macan luwe :) .

Anonim mengatakan...

hehe
aku malah kadang berpikir, realitas yang dipahami pemegang authority itu adalah realitas dalam televisi semata, seperti film perang, atau film cengeng kacangan. ah kapan ya kita (terlebih MEREKA) menyadari bahwa kepedihan itu BENARBENAR ada..

Anonim mengatakan...

ada solusinya Kang?
yang konkrit..
gebrakan yang menggugah hati seluruh anak negeri...
Saya siap jadi barisan terdepan
meski hanya dimulai dari angan.

-Salam kenal
ijin link di blogroll Kang Wendra

Anonim mengatakan...

iyah mari kita bersama berjuang membangun bangsa ini

Miss G mengatakan...

Masalahnya, visi-nya cuma sampe diseputar pagar rumah sendiri, plus bangunan tembok2 keserakahan, jadi....... hidup untuk hari ini, sedangkan masa depan? egp (^_-) yg penting kan hidup senang dan sangat kenyang: SEKARANG! kalau ada yg kelaparan, hmm..itu kan di luar 'pagar' rumah, jadi: (lagi2) egp.

Miss G mengatakan...

BTW..cinta itu paling nikmat kalau ga bertepuk sebelah tangan kan ya? Jadi Wen, kalo ada rasa pedih di hati gara2 pesan cintanya ga berbalas..jgn kecil hati ya.. hehehee..

cahpesisiran mengatakan...

aku mo nyanyi aja ah. *tarik nafas*
"hiduplah Indonesia raya...."
semoga Indonesia bisa segera keluar dari hal2 buruk itu Bang Wen, dan tak ada lagi kegetiran anak-anak bangsa.

laurencia mengatakan...

mari sama2 berdoa dan berusaha supaya negeri ini bangkit kembali...

mari sama2 berdoa dan berharap supaya penguasa2 negeri ini diberi hati yang takut akan Tuhan ...

mari sama2 berdoa dan bekerja sama, tanpa memandang suku dan agama ...

GBy Wewen ..

en seperti biasa : SEMANGAT

Anonim mengatakan...

ayo kang tetap optimis. usaha aja juga ngga bakal bisa berhasil tanpa adanya do'a dari kita2 ini

Anonim mengatakan...

Mari Bangkit Bangun BAngsa ini, dengan apa yang kita obrolin tadi bung, tapi mesti dengan konsep yang matang..hehehe, semoga lewat itu kita bisa menfurangi getir tangisnya orang2 disana.

brainwashed mengatakan...

jangan pernah bosan dengan masalah, karena dengan masalah kita bisa bertambah pandai.
jangan pernah menyerah untuk bangkit, karena kesempatan selalu ada.
jangan pernah menyerah untuk menyuarakan kebenaran, diam berarti mati..

sodara-sodaraku bertahanlah, kerahkan seluruh daya upaya untuk tetap bertahan dan keluar dari gelap ini.. karena roda kehidupan akan selalu berputar.

Anonim mengatakan...

biasa bro.."habis manis sepah dibuang"..khan dari doeloe emang getuuu..saia jadi diem disini..(halah gayane..emang mau kmn??)..hehehe..tetep dirumah yg paling nyaman yah bro..heee..ga nyambung nie komen..sory de morry bro..lagi ga konsen ini pikiran dan perbuatan..#:-s

Anonim mengatakan...

artikel lw yg 1 ini emenk hebat ...

langsung menusuk ke hati .. he3x

Anonim mengatakan...

mari rajut solidaritas kemanusian tanpa embel2 apapun.... merdeka..

met puasa bro...mari bermaafan..

Anonim mengatakan...

ayo broo tetap semangat.. kita maju bersama2 untuk membangun bangsa ini dari keterpurukan.
cieleh.. udh kaya pahlawan aja.. hehe

dhika.h mengatakan...

bangs aini mungkin memang dilahirkan dari berbagai kegetiran, saat selesai berdiri bangsa ini diisi oleh ketidak mampuan, dipimpin oleh keserakahan. Media melahirkan pola pikir dan tingkah laku...tapi bukan sesuatu yang benar... Pemimpin tak pernah menjadi teladan... rakyat tak peduli... beginilah kenyataannya. mbuh lah....

Anonim mengatakan...

Yang dibutuhkan bangsa indonesia saat ini ya seperti mas wendra ini yang mau peduli dengan bangsa dan sesama, tetap opstimis kang.

Jatmiko Dwi Antoro mengatakan...

Sbgai anak bangsa kita harus berjuang,kita harus introspeksi bahwa kita tidak dpt mgnhindar dr kenyataan,kita harus menghdapi keadaan bangsa ini,dan mulai untuk menyingsingakan lengan baju utk mulai membangun bangsa ini

Mama Beruang mengatakan...

kegetiran, jerit tangis, bencana, bukan seutuhnya tugas pemerintah. masih ada jalan!
siapa lg yg hrs bergerak klo bukan kita? masih ada kamu, masih ada saya, masih ada dia, masih ada mereka, yg peduli. percaya deh, rakyat masih lebih peka ketimbang pemimpinnya.

Fajar Indra mengatakan...

kata ekonom amerika, kemiskinan adalah keniscayaan yang harus terjadi, dan merupakan residu dari kapitalisme... huehuehue (sadis ya gue :p)

Anonim mengatakan...

tetap berusaha karena dan yakin akan menjadi negara yang lebih baik, karena dengan keyakinan semuanya pasti mungkin

Subagya mengatakan...

pesan cinta kepada.... ???? kepada siapa wen? yang jelas bukan guwe khan? hehehehehhe
Btw isi postingannya makn mnatab yaks.. permainan dan pemilihan kata-katanya itu loooh yang membuat ane tertegun... ada pendidikan khusus yak wen? soalnya bahasa indonesai gw jelaeeek banget neeeh

wendra wijaya mengatakan...

@ Yagon > Bener banget bro...!! Tidak ada bangsa besar yg tidak pernah ditimpa masalah
@ Kristina Dian Safitry > Hahaaa... berarti penguasanya.....??!!
@ Masenchipz > Bener jg tuh mas..
@ Bunda Rierie > Bunda aja yg maju ya.. saya dukung dech, heheee..
@ Iksan > Instan tapi gak tahan tahan lama, hehee
@ EbleH 182 > Macan luwe atw macan ompong ya???
@ Cerita Senja > Tanyakan pada rumput yg bergoyang, Senja.. heheeee..

wendra wijaya mengatakan...

@ Bagjapatria > Mari kita mulai belajar dewasa dalam memandang suatu permasalahan, baik ataupn buruk! Tidak ada suatu keberhasilan yg bisa diraih secara instan. Semuanya butuh proses..

Saya kira mencoba berpikir dewasa ataupun memerdekakan pikiran bisa dijadikan awal utk membangun sebuah kesadaran baru dalam situasi bangunan peradaban Indonesia saat ini..

JoVie mengatakan...

cie-cie..keren banget Wen...
aku udah baca sampe tamat..sampe bingung mau koment apa...
and ternyata koment2 diatas juga udah di respon...telat deh gw...hee hee

wendra wijaya mengatakan...

@ Panda > Ayo ikut..ikut..ikut..
@ Gratcia > Hahahaaa.. mantap mbak..!
@ Cah Pesisiran > Semoga. Mari merdekakan pikiran kita..
@ Laurencia > Hahaa.. semangat juga mbak..
@ Bayu Aditya, Enhal > Yupz.. semoga secepatnya terlaksana..!!
@ brainwashed > Weiiii.. mantap tuh boz..
@ Blogger Addicter, rachordbilly, Rofi > Itu awal yang baik.. sangat baik!
@ Benny > Hehehe.. pahlawan kesiangan boz, hihiii..
@ Dh1k4 > Tragis!
@ Oeoes > Saya tambahin lagi, yang dibutuhkan bangsa ini adalah orang2 yg optimis, orang2 yg mau memerdekakan pikiran!
@ Deantoro Miko, Si Dede Jadul Punya, Ihwan, Fajar Indra > Yah, yakin kita bisa keluar dri setiap masalah ini..
@ Subagya > Hahaaa.. bisa aja.. gak koq mas, biasa aja...

Anonim mengatakan...

Ya itulah jeritan hati merek ayng sebenarnya, jerita mereka-mereka yang tersingkirkan oleh keadaan, jeritan yang tidak pernah didengar oleh para pejabat yang hanya memikirkan kepentingan nya sendiri.

Saatnya kita mendengar jeritan itu walapun kita hanya mampu sedikit berbuat untuk mereka

Anonim mengatakan...

klo aku nitip doa aja, moga negeri kita ini sesuai yg kita harapkan (damai, sejahtera, subur, makmur, dll). He... :) ttp semangat kang...

*SALAM SUKSES SELALU*

Anonim mengatakan...

dan semoga kita bukan termasuk orang-orang yang tertutup mata, telinga, dan indra lainya...semoga kita diberi kepekaan untuk berempati dan kekuatan untuk mewujudkan perubahan atas hal-hal yang tidak baik.

Anonim mengatakan...

tapi wen, sekarang tak ada lagi rumput yang bergoyang, sudah jadi mall hehe,

tinggal rumput yang gak bergoyang...rumput di lapangan GOLF! gimana donk, hehehehe

DeE.. mengatakan...

smoga mreka tetap bsabar..
klo d pikir kn hidup ky roda bputar..kdng d bwh..dn kdng d ats..suatu saat psti ad blazanX..

Anonim mengatakan...

Suhu, kata org bijak:'hidup itu berputar, kadang dibawah kadang diatas" nah masalahnya. ko selalu ada yang dibawah muluk? karena petinggi kita sudah menyiapkan dinasti untuk selalu diatas...

Anonim mengatakan...

hidup memang punya jalannya sendiri...
mudah2an ga lupa kalo lagi ada di atas dan penuh suksses...

I Ketut Riasmaja mengatakan...

Roda kita mungkin sangat lambat berputar.. tapi saya yakin.. roda itu tetap berputar..

Perjuangan dan doa tulus seperti kang wendra ini yang saat ini sangat kita butuhkan..

Bagaimana dengan saya dan yang lain.. semoga Tuhan senantiasa memberikan petunjuk bagi kita semua untuk tetap bertindak..

Anonim mengatakan...

tetep semangat, wen... perubahan dimulai dari kita sendiri aja dulu... jadi inget pilem "Pay It Forward"... kebaikan yang berawal dari satu orang yang terus menerus diteruskan akhirnya jadi sesuatu yang membawa perubahan besar. mari kita mulai dari diri kita sendiri dulu...

Anonim mengatakan...

bagus banget sob..

LAWAN PENINDASAN terhadap RAKYAT!!!

Anonim mengatakan...

Maka dari itu, mari kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta rapatkan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia!

Anonim mengatakan...

sampai kadang-kadang terpikir dikepala, kenapa gak dibiarin aja jadi negara jajahan inggris yah.. saking sakit hatinya orang-orang itu terhadap keadaan bangsa ini..
Merdeka!!
bangga terhadap negeri ini, apapun yang terjadi semua adalah tanggung jawab bersama ya toh? :D

`.¨☆¨geLLy¨☆¨.´ mengatakan...

wuih tiada kata lain mantep Bngttt ^_^

ttp eratkan tangan....yuk lariiii Heeee :D

Nanoq da Kansas mengatakan...

dik, tulisan-tulisanmu belakangan ini hampir sama seperti berita-berita yang menjadi headline koran besar. Indah judulnya, besar temanya. Setelah itu ....

Laura Dame Rosa mengatakan...

wahwah postingan anda selalu bagus :)
siapa yg mau mendengar jeritan ini ia ?
pemerintah ? gayakin sy .
tapi kalau Tuhan pasti mendengar :)

Anonim mengatakan...

kalau sy terkadang berpikir.. apakah kita ini butuh sebuah revolusi ??

revolusi tampa darah dan kekerasan.. tentunya..

Anonim mengatakan...

KEMISKINAN DIINDO MULAI MENINGKAT..KORUPTOR JG MENJAMUR..APAKAH INI JG BIANG KERUSAKAN INDONESIA??tangis derita seakan tak dihiraukan..kapan kemiskinan bisa diberantas???kayaknya sichh gk mungkin bisa krn Tuhan sengaja menciptakan org miskin utk menguji kedermawanan kita...jg menguji seberapa besar kesabaran kita..

Ryan mengatakan...

orang yg membuat bangsa ini menjadi lebih baik di mata dunia sering dilupakan begitu saja oleh bangsa ini
tidak heran mereka lari ke negara lain,karena di negara lain mereka bisa lebih baik

IMHO

Unknown mengatakan...

kehebatan indonesia dimataku
lebih hebat dari pada bangsa lain
bagaimana indonesia lahir dari perjuangan sebatang bambu dan bagaimana generasi bangsa lahir dalam keadaan berhutan.
aku bangga dengan bangsaku tapi aku tidak bangga pada orang yang tidak menghargai bangsaku....

RAJA GHAZALI mengatakan...

Kita memandang Bangsa Indonesia dari berbagai macam sudut pandang, dan dari berbagai macam pola pikir manusia, bagi saya semua pendapat orang pribadi adalah sesuatu hal yang wajar, semua ini kita kembalikan pada diri pribadi kita masing-masing, buatlah sesuatu yang bisa membuat orang lain bahagia semoga akan lahir bibit-bibit baru serta genarasi baru yang akan memberikan sedikit keharuman buat bangsa indonesia tercinta ini, amin....

Anonim mengatakan...

saiah tinggal menunggu waktu dan kesempatan untuk pindah ke luar negeri aja deh om...hehehe...

ingin tahu apa di negeri orang jauh berbeda dari negeri sendiri..

RaRa Wulan mengatakan...

hmmm nggak bisa ngomong apa2 nih..
saya cuman berharap semoga Indonesia bisa menghadapi semua masa2 sulit2 yang saat ini lagi melanda negeri ini, dan semoga Indonesia bisa menjadi bangsa yang lebih maju lagi amien..
I Luphyu Full Indonesia
thank you maz :)

Posting Komentar

 
Wendra Wijaya

Buat Lencana Anda