Bukanlah hidup yang kunikmati, hanya kematianlah yang ingin kurayakan. Mungkin, aku terlalu lama tenggelam dalam hingar bingar upacara ini.
Di sudut ruangan, ijinkan aku untuk tak beranjak. Sesaat saja. Upacara ini terlalu bising bagiku, menyudutkanku dengan berbagai kenyataan. Mungkin aku memang belum siap melakoninya. Atau jangan-jangan, ini bukan duniaku?
Aku ingin menyepi sejenak. Melepaskan diri dari berbagai prosesi upacara yang selama ini akrab kulakoni. Upacara itu memang tak pernah menuntutku. Tak pernah berharap lebih atas keberadaanku sebagai upakara pelengkap sebuah upacara di negeri yang entah ini.
Ah, aku kembali teringat pada sahabatku. Kasih, perhatian dan kesetiaannya telah mencabikku dengan berbagai kemelut di hatinya. Aku mencoba memahaminya. Mencoba merasakan apa yang dideritanya, hingga aku mengambil sebuah keputusan; menyepi di ruang tunggu!
Sungguh, aku tak ingin membuatnya sedih. Mungkin hari ini, ia telah kembali ceria dengan kehadiranku. Berbincang kembali hingga jauh malam seperti hari-hari sebelumnya. Sebelum pekat menyelimuti kotaku!
Tapi ini bukanlah satu-satunya alasan keinginanku untuk menyepi. Belakangan ini, aku mulai galau pada setiap kicau burung yang selalu menghiasi tiap sudut peraduanku. Meski, kicau itu sangat merdu! Bahkan, selalu menuntunku kepada mereka yang selama ini menjadi teman sepiku.
Bukanlah hidup yang kunikmati, hanya kematianlah yang ingin kurayakan. Maka, ijinkan aku menyepi di ruang tunggu ini. Sembari berharap, kicau burung itu akan tetap setia menyambutku. Membawaku menyatu kembali dalam upacara ini. Semoga….
Di sudut ruangan, ijinkan aku untuk tak beranjak. Sesaat saja. Upacara ini terlalu bising bagiku, menyudutkanku dengan berbagai kenyataan. Mungkin aku memang belum siap melakoninya. Atau jangan-jangan, ini bukan duniaku?
Aku ingin menyepi sejenak. Melepaskan diri dari berbagai prosesi upacara yang selama ini akrab kulakoni. Upacara itu memang tak pernah menuntutku. Tak pernah berharap lebih atas keberadaanku sebagai upakara pelengkap sebuah upacara di negeri yang entah ini.
Ah, aku kembali teringat pada sahabatku. Kasih, perhatian dan kesetiaannya telah mencabikku dengan berbagai kemelut di hatinya. Aku mencoba memahaminya. Mencoba merasakan apa yang dideritanya, hingga aku mengambil sebuah keputusan; menyepi di ruang tunggu!
Sungguh, aku tak ingin membuatnya sedih. Mungkin hari ini, ia telah kembali ceria dengan kehadiranku. Berbincang kembali hingga jauh malam seperti hari-hari sebelumnya. Sebelum pekat menyelimuti kotaku!
Tapi ini bukanlah satu-satunya alasan keinginanku untuk menyepi. Belakangan ini, aku mulai galau pada setiap kicau burung yang selalu menghiasi tiap sudut peraduanku. Meski, kicau itu sangat merdu! Bahkan, selalu menuntunku kepada mereka yang selama ini menjadi teman sepiku.
Bukanlah hidup yang kunikmati, hanya kematianlah yang ingin kurayakan. Maka, ijinkan aku menyepi di ruang tunggu ini. Sembari berharap, kicau burung itu akan tetap setia menyambutku. Membawaku menyatu kembali dalam upacara ini. Semoga….
49 komentar sahabat:
tata bahasanya keren..
klo kek gini
"Kunikmati kehidupan...
Kuhadapi kematian.."
Ditunggu artikel selanjutnya..
ini bener2 bahasa sastra neh..terus berkreasi
pergi menyepi,
bila ia membuat kita menjadi lebih baik, maka lakukanlah
jika tidak, coba lakukan...
kau tak membuatnya sedih, aku yakin itu. dia sedang mengasihani dirinya sendiri, dan menimpakan kekesalannya padamu. itu yang kutahu..
jadi,lakukan apa yang kau anggap itu yang terbaik, tak usah dengarkan siapasiapa. ikuti kata hatimu. apakah kau mau tinggal atau beranjak pergi darinya..tapi ketika kau pergi darinya, jangan sesekali menengok kebelakang. biarkan kau terus berjalan. itu akan baik baginya..
aku sangat yakin hal itu, wen
:)
bosan adalah hal yang biasa,
kalau kita bosan dan memang ingin menyepi memang bukan hal yang salah. mungkin setelah kita menyepi, akan ada hal besar yang kita lakukan...
orang lain bisa tak setuju dengan apa yang kita lakukan. tapi, kitalah yang memegang segala keputusan atas diri kita sendiri...
you're all at sea, where no one can bother you. You sleep by yourself, you drink on your own.
you speak to nobody, have you threw away your phone?
Forgot the roots, if only for a day
^_^
::keracunan cullum::
berusaha membaca artikelnya Wendra (makna bahasanya kadang-kadang terlalu mendalam,,Nyahox dech Guee!!),, hehe akhirnya ketemu inti artinya di koment cerita senja.. makasih brooo, kalian berdua emang very2 good....
Aduh Aq Paling Ribet Baca Yang Ginian Ga Masuk Di Otak Dangkalq Ini.....( aq Pengen Jujur...Aq Niy Koment Tanpa Baca...Cuma Baca Dikit Keburu Ga Nyampe...) Mending Langsung Koment...Ikut Ngeramaiin Ajah Gapapa Khan...
akhirnya calon satrawan akan muncul dipermukaan bumi
ha..haaaaaaaaaaaaaa
kabur!!!!!!!!!!!!!!
nunggunya jangan kelamaan ntar ditinggal.. :D
oh my good..... good posting pemilihan kata-katanya itu loooh yang membuat guwe tersentuh... btw anyway buzway mmm maksudnya postingan ini kamu di tinggal cewe kamu yak sob ..... maaf kalu salah tangkap (hik hik hik padahal dah baca bolak-balik...)
kadang kita emang perlu waktu untuk menyendiri seperti tulisan yang memerlukan spasi untuk bisa dipahami dan dimengerti artinya, demikian juga kita memerlukan kesendirian utk merenung dan memperbaiki diri...
*sok puitis*
tutup mata sejenak..
tarik mapas dalam-dalam, hembuskan..
cari jawaban dr pikiran yg menghantuimu (ceileeh)dr ruang kosong yg siap diisi warna-warna jingga..
aku menyapa mu..jangan kau sendiri merasa blenggu yg kau alami...mari berbagi..he..he
mas... kok menyepi sendirian... aku temeni ya heheh..
bahasane mantappp nihhh...
menyendiri ya,, kalo aq bakalan tambah despret kalo menyendiri saat lagi ada masalah
kepikiran terus,,
Rasanya pengen mati aja
mau menyendiri juga lah , soalnya reza buronan polisi . he..he..he
Saya suka ne bung..selalu semangat dan maju terus berkarya
keren.. ga tau lagi musti apalagi kata yg pantas buat ngegambarin tulisan ini!
kata2 indah emg ga mudah! :)
terus berkarya!
lho mau menyepi kemana mas wendra...??tetap semangat ya, mungkin ini sebuah pesan mas wendra mau rehat sejenak ya dari dunia blog.
banyak teman-teman yang selalu menunggu mas, jangan lama-lama ya menyepinya.
Ketahuan juga nih kerjaan aslinya, penyairkan ? Wong tulisannya kaya penyair handal aja, boleh minta diajarin nih nulis sebagus ini.
oke deeh.. kalo mau menyepi sejenak..
tapi jangan lama2 ya ween..
kita rindu yuuhuuu mu...
hehe..
bantuin gua dong buatkan tulisan untuk saya, bisa nggak ya?... saya sendiri nggak bisa nulis kayak kamu, gimana sih mas biar nulis itu bisa bagus?..... kasih tau dong ilmu nya?....
wahwah rumit bacanya . hahaha :D
kenapa harus kematian yg drayakan ?
*anak bloon :)
Jangan sering2 menyepi mas.. nggak baek.. :D aku sok tau ya..
Wen ... biar abang yang jadi Pembina Upacaranya dan Wendra jadi Komandan Upacaranya yach ...kalo ada apa2 dalam perjalanan menuju penyepian, lapor aja yach he3 ...
" ...Abang ingat wejangan para pujangga lama bahwa "cinta tak harus memiliki" ...abang meyakini ucapan itu., tapi jika masih bisa diperjuangkan, haruskah kita melamuni kekalahan ..." *duh sok tau abang nih* he3
ikutan nyepi Kang. sapa tahu ketularan 'nyastra-nya....
hik.hik.terharu..mas wendra ternyata menyepi saat bunda cuti..(walah... ke ge-er an)
Menyepi? Sebuah ritual yang sudah dilupakan oleh para manusia modern.
all u need is solitude!
yeah.. ga selamanya menyendiri tu apatis.. ga selamanya menyendiri tu egois.. ga selamanya menyendiri tu ga peka..
it's me time!!!!
Ngemeng ngemeng upacara apa ya ? , salam
sometimes alone is the best :)
Wah u anak sastra y,bhs nya aq gak bgtu donk,truskan karya2 u yo wen
emang upacara apaan ya?
lagi musim menyepi kali ya..
Kang...kang...bangun kang. ko ktiduarannya klamaaan...jadi takut
menyepi nggak apa2 sih cuman jangan keterusan lho ntar jadi nglengleng
ich seremm klo udh denger kata mati apa lgi cerita tentang kematian.. jd atut.
kabur...>>
walah..pantes ndak pernah keliatan nie..tiap ym-an juga bolak balik terus..ada apa ini bro..??
mc juga indak tau kabarnya nie..bagemana kenken ini..??
pusing saya semua pada pengen sendiri..
ikutan ahh saya juga menyepi sebentar bro..heheehe
yah paling selama beberapa bulan..hihihi..
ciao!!!
gimana khabarnya di ruang tunggu sana?aman aman sajakah?
menyepi....knp harus menyepi kalau dunnia ini ramai..??
di mall juga rame loh...heheh
piss
wendraaaaaa...ehehehe dah lama gag maen kesini..
haduuuh serem amat judul postnya...
lagi kenapa?
wadu waduh..baca postingannya sambil ditemani efek salju gini...cucok banget bo...sedih sedih gimanaaaa gitu.
Apabila yakin, lakukanlah..
apabila ragu, tahan aja....
Dalam sebuah penantian kita tidak akan pernah tahu apa yang akan kita dapatkan dan apa pula yang akan hilang dari diri kita ...
Welcome back.....
Wahhh..emang bener2 deh ni om..sukanya yang sepi2..hehe..ampun om..
selagi bisa nikmatilah kesendirian..karena terkadang kita perlu kesendirian untuk bisa berbicara dan menyelam kedalam diri kita sendiri..hehe..
semoga saiah gak oot..hehe..
km pantas jd sastrawan...!! teruskan bakatmu dlm karya tulis menulis...pasti banyak yg gemar baca tulisanmu...!! kayaknya km juga tipe cwok yg romantis deehhh ..hhheee..
Menyepi kadang sering dilakukan seseorang buat menenangkan pikiran...atau yg lg ingin berkonsetrasi penuh dgn apa yg dipikirkkannya...!! tp hati2 jgn dikuburan ntar ada pocong memelukmu..xixiii
Posting Komentar